Selasa, 29 Maret 2011

konversi C++

p#include <iostream.h>
#include <conio.h>

void cetak_array(int A[], int n) {
    for (int i=0; i<n; i++)
        cout << "Nilai indeks ke-[" << i << "] adalah " << A[ i ] << endl;
    getch(); 
}

void main() {
    int A[10] = {1,2,3,4,5,6,7,8,9,10};
    int n = 10;
    cout << "Nilai array asal : ";
    cetak_array(A, n);
    cout << "Setelah dikurangi 1 menjadi : " << endl;
    for (int i=0; i<n; i++)
        cout << "Nilai indeks ke-[" << i << "] adalah " << A[ i ]-1 << endl;       
    getch();
    cout << "Nilai array dicetak kembali" << endl;
    cetak_array(A, n);
    cout << "Ternyata tidak berubah. Perhatikan perbedaannya " << endl;   
    for (int i=0; i<n; i++)
        cout << "Nilai indeks ke-[" << i << "] adalah " << A[ i ]-- << endl;       
    cout << "Nilai array dicetak kembali" << endl;
    cetak_array(A, n);
}

Sabtu, 26 Maret 2011

Langkah Pengembangan Program

#include <iostream.h>
#include <conio.h>

void cetak_array(int A[], int n) {
    for (int i=0; i<n; i++)
        cout << "Nilai indeks ke-[" << i << "] adalah " << A[ i ] << endl;
    getch(); 
}

void main() {
    int A[10] = {1,2,3,4,5,6,7,8,9,10};
    int n = 10;
    cout << "Nilai array asal : ";
    cetak_array(A, n);
    cout << "Setelah dikurangi 1 menjadi : " << endl;
    for (int i=0; i<n; i++)
        cout << "Nilai indeks ke-[" << i << "] adalah " << A[ i ]-1 << endl;       
    getch();
    cout << "Nilai array dicetak kembali" << endl;
    cetak_array(A, n);
    cout << "Ternyata tidak berubah. Perhatikan perbedaannya " << endl;   
    for (int i=0; i<n; i++)
        cout << "Nilai indeks ke-[" << i << "] adalah " << A[ i ]-- << endl;       
    cout << "Nilai array dicetak kembali" << endl;
    cetak_array(A, n);
}

Senin, 21 Maret 2011

tugas kelompok

Algoritma Pengambilan Tabungan di Bank

Mengambil Uang di Bank
A. Pergi ke Bank dengan membawa buku tabungan
B. Ambil formulir penarikan tabungan
C. Isi formulir penarikan berdasarkan informasi dibuku tabungan
D. Isi Jumlah Nominal dengan angka
E. Isi Jumlah Nominal terbilang
F. Ambil nomor urut antrian
G. Menunggu Teller memanggil
H. Menyerahkan buku tabungan dan formulir penarikan
I. Teller menyerahkan uang dan buku tabungan
J. Selesai

1. algoritma dan program untuk mencari titik tengah sebuah garis yang ujung titiknya adalah A(x1,y1)   dan B(x2,y2).


Analisis:
Inputan berupa garis A(x1, y1) ,B(x2, y2)
Output yang diminta adalah untuk mencetak titik tengah dari sebuah garis T(Tx, Ty)
Data Requirements:
Problem input: x1, x2 ,y1, y2
Problem output: titik tengah
Relevant formulas: titik tengah T={x1+x2)/2  ,  (y1+y2)/2}
Prosedur :
Setelah mengidentifikasi problem dari input dan output, maka langkah- langkah untuk memecahkan masalah adalah:
1. Masukkan x1
2. Masukkan x2
3. Masukkan y1
4. Masukkan y2
5. hitung titik tengah garis x dengan rumus  “x1+x2)/2”
6. hitung titik tengah garis y dengan rumus “y1+y2)/2”
7. tampilkan T(x1+x2)/2 ,  y1+y2)/2)
ALgoritma refinement:
Menghitung titik tengah  T={ x1+x2)/2   ,  (y1+y2)/2}
#include <cstdlib>
#include <iostream>
using namespace std;
int main(int argc, char *argv[])
{
int x1,x2,y1,y2;
cout<<”menghitung titik Tengah sebuah garis yang ujung”<<endl;
cout<<”titiknya adalah A(x1,y1) dan B(x2,y2)”<<endl;
cout<<endl;
cout<<”masukkan nilai x1 : “;
cin>>x1;
cout<<”masukkan nilai x2 : “;
cin>>x2;
cout<<”masukkan nilai y1 : “;
cin>>y1;
cout<<”masukkan nilai y2 : “;
cin>>y2;
cout<<endl;
cout<<”nilai dari garis X adalah : “<<(x1+x2)/2<<endl;
cout<<”nilai dari garis Y adalah : “<<(y1+y2)/2<<endl;
cout<<endl;
cout<<”titik tengahnya adalah : (“<<(x1+x2)/2<<”,”<<(y1+y2)/2<<”)”<<endl;
system(“PAUSE”);
return EXIT_SUCCESS;
}

Sabtu, 12 Maret 2011

contoh program algoritma

contoh-program-algoritma

    #include<stdio.h>
    #include<graphics.h>

    void ikan(int,int,int,int);
    void setPixel(int,int);

    void main()
    {
    int x1,y1,x2,y2;
    int gd=DETECT,gm=0;
    initgraph(&gd,&gm,0);
    printf(“Masukkan koordinat titik x1 : \n “);
    scanf(“%d”,&x1);
    printf(“Masukkan koordinat titik y1: \n “);
    scanf(“%d”,&y1);
    printf(“Masukkan koordinat titik x2: \n”);
    scanf(“%d”,&x2);
    printf(“Masukkan koordinat titik y2: \n “);
    scanf(“%d”,&y2);
    initgraph(&gd,&gm,0);
    ikan(x1,y1,x2,y2);
    getch();
    closegraph();
    }

    void ikan(int x1,int y1,int x2,int y2)
    {
    int x,y;
    int dx, dy;
    int d;
    dy=y2-y1;
    dx=x2-x1;
    d = dx – 2 * dy;
    y = y1;
    for (x = x1; x <= x2; x++)
    {
    putpixel(x,y,4);
    if (d < 0)
    {
    y = y +1;
    d = d + 2*dx – 2*dy;
    }
    else
    {
    d = d – 2*dy;
    }
    }

    }

    void setPixel(int x,int y)
    {
    putpixel(x,y,4);
    }


Pentingnya Algoritma dalam Bahasa Pemrograman

Meskipun sudah dikatakan, bahwa sewaktu kita menyusun algoritma kita tidak perlu tahu bahasa pemrograman apa yang akan digunakan kelak, namun, untuk penulisan algoritma yang lebih efisien dan efektif, maka penggunaan sebagian perintah yang ada di dalam bahasa pemrograman perlu dilakukan juga.

Adapun perintah bahasa pemrograman yang paling sering digunakan untuk menyusun algoritma adalah bahasa pemrogrman yang terstrukutur, seperti Pascal, C, SNOBOL, PL/1, dan sebagainya.

Misalkan saja, untuk contoh berikut ini :

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Blogger Theme by Lasantha - Premium Blogger Templates | Affiliate Network Reviews