Pengujian non
parametrik merupakan pengujian yang tidak membutuhkan asumsi mengenai bentuk
distribusi sampling statistika dan atau bentuk distribusi populasinya.
Pengujian non
parametrik tidak menuntut:
1.
Sampel yang diambil harus berdistribusi normal
2.
Angka-angka sampel merupakan ukuran-ukuran tingkat
taraf tinggi
Ukuran taraf /
tingkat tinggi adalah sesuatu yang menghasilkan ukuran-ukuran/bilangan-bilangan
yang digunakan untuk menunjukkan arti penting dari perbedaan yang terjadi.
Ukuran berat
(kg)
Perbedaan 485 kg sama dengan perbedaan
980 kg
Dalam Non Par
bisa terjadi ukuran ordinal (bukan taraf tinggi)
Misal:
Preferensi
konsumen atas 5 jenis barang (1,2,3,4,5)
3 memiliki
preferensi > dari 2 tapi perbedaannya belum tentu 1
Tingkatan
eksekutif 4 manager (1,2,3,4)
Pengujian dalam
ukuran taraf tinggi dapat diformulasikan dalam ukuran ordinal dengan cara
memberi rank.
Contoh:
Ukuran berat:
3,4 1,8 5,8
Rank :
2 1 3
Uji non
parametrik dapat diterapkan dalam situasi seperti berikut:
1.
Jika ukuran sampel begitu kecil
2.
Jika digunakan data urutan atau data ordinal
3.
Jika digunakan data nominal
UJi Non Parametrik:
Uji Mann
Whitney (U TEST)
Uji Mann Whitney merupakan pengujian untuk
mengetahui apakah ada perbedaan nyata antara rata-rata dua polulasi yang
distribusinya sama, melalui dua sampel yang independen yang diambil dari kedua
populasi.
Data untuk
uji Mann Whitney dikumpulkan dari dua
sampel yang independen.
Uji Mann-Whitney dengan Sampel Kecil
Tabel 1.
menunjukkan gaji yang diterima oleh 5 orang sarjana ekonomi dan 4 orang
insinyur setelah 3 tahun bekerja yang diperoleh sari sampel secara random
Tabel
1 Data Untuk Uji Mann-Whitney
SE
|
Gaji
|
Urutan
|
Ir
|
Gaji
|
Urutan
|
A
|
710
|
1
|
O
|
850
|
5
|
B
|
820
|
3,5
|
P
|
820
|
3,5
|
C
|
770
|
2
|
Q
|
940
|
8
|
D
|
920
|
7
|
R
|
970
|
9
|
E
|
880
|
6
|
R2 = 25,5
|
||
R1=19,5
|
Penyelesaian:
1)
Hipotsis nol adalah bahwa setelah tiga tahun bekerja,
gaji sarjana ekonomi tidak lebih rendah
dibanding insinyur . Hipotesis alternatif adalah gaji sarjana ekonomi lebih
rendah dibanding gaji insinyur.
2)
Menetapkan tingkat signifikan (). Misalkan = 5 %. Sementara n1 = 5 dan n2 = 4, maka nilai kritisnya U=2
3)
Menentukan nilai test statistik mealui tahap-tahap
berikut.
a.
Mengurutkan data tanpa memperhatikan sampelnya; gaji
yang kecil diberi angka 1 dan yang lebih besar diberi angka 2 dan seterusnya;
jika terdapat data yang sama maka digunakan angka rata-rata, seperti gaji 820
diberi angka (3+4)/2 = 3,5.
b.
Menjumlahkan urutan masing-masing sampel;
Misalkan R1: jumlah urutan sampel n1
Dan R2: jumlah urutan sampel n2
Maka R1 = 19,5 dan R2 = 25,5.
c.
Menghitung statistik U melalui dua rumus
Pertama U = = 15,5
Kedua U =
Nilai U yang dipilih untuk menguji hipotesis nol adalah nilai
U yang lebih kecil yaitu 4,5.
Untuk memeriksa apakah perhitungan kedua nilai U benar, dapat
digunakan dengan rumus berikut:
Uterkecil=n1n2-Uterbesar
4,5 =20 – 15,5
Jadi benar
4)
Membuat keputusan secara statistik. Aturannya adalah :
“Tolak Ho jika test statistik U nilai kritis.”Karena
nilai test statistik lebih besar dari nilai kritis maka Ho tak ditolak berarti gaji
sarjana ekonomi tidak lebih rendah dibanding sarjana insinyur.
Uji
Mann-whitney Dengan Sampel Besar
Jika
ukuran sampel yang lebih besar di antara kedua sampel yang independent, lebih
besar dari 20, maka distribusi sampling U menurut Mann & Whitney (1974),
akan mendekati distribusi normal dengan rata-rata dan standar error:
dan
Sehingga
variabel normal standarnya dirumuskan
Dalam
menghitung rata-rata, standar error dan variabel normal standar, dapat
digunakan U yang manapun.
Contoh:
Kita
ingin menentukan apakah volume penjualan tahunan yang dicapai salesman yang
tidak berpendidikan akademis berbeda dengan volume penjualan yang dicapai oleh
salesman yang berpendidikan akademis. Diambil sampel random 10 salesman yang
tidak berpendidikan akademis (n1=10), dan diambil sampel random lain yang
independent 21 salesman yang berpendidikn akademis (n2=21). Dua grup tersebut
dipisahkan sebagai grup A dan grup B. Volume penjualan dan jenjangnya
ditunjukkan sebagai berikut:
Tabel 2
Volume penjualan tahunan dari salesman yang tidak
berpendidikan akademis (A) dan yang berpendidikan akademis (B) beserta
jenjangnya.
Salesman
A
|
Volume
Penjualan
Tahunan
(dalam ribuan Rp)
|
Jenjang
|
Salesman
B
|
Volume
Penjualan
Tahunan
(dalam ribuan Rp)
|
Jenjang
|
1
|
82
|
24
|
1
|
92
|
31
|
2
|
75
|
19
|
2
|
90
|
29,5
|
3
|
70
|
15
|
3
|
90
|
29,5
|
4
|
65
|
11
|
4
|
89
|
28
|
5
|
60
|
8
|
5
|
86
|
27
|
6
|
58
|
7
|
6
|
85
|
26
|
7
|
50
|
4,5
|
7
|
83
|
25
|
8
|
50
|
4,5
|
8
|
81
|
22,5
|
9
|
46
|
3
|
9
|
81
|
22,5
|
10
|
42
|
2
|
10
|
78
|
21
|
11
|
76
|
20
|
|||
12
|
73
|
18
|
|||
13
|
72
|
17
|
|||
14
|
71
|
16
|
Salesman
A
|
Volume
Penjualan
Tahunan
(dalam ribuan Rp)
|
Jenjang
|
Salesman
B
|
Volume
Penjualan
Tahunan
(dalam ribuan Rp)
|
Jenjang
|
15
|
68
|
14
|
|||
16
|
67
|
13
|
|||
17
|
66
|
12
|
|||
18
|
64
|
10
|
|||
19
|
63
|
9
|
|||
20
|
52
|
6
|
|||
21
|
41
|
1
|
|||
R1=98
|
R2=398
|
U = = 10(21)+
Jumlah ini lebih
besar daripada
Maka Nilai U
yang digunakan :
U = = 10 (21) – 167 =43
Angka ini akan
diperiksa dengan:
U =
Dalam contoh
tersebut n2 > 20 maka digunakan pendekatan kurva normal
=
=
Z = =
Bila digunakan = 0,01, nilai Z = 2,58. Dengan demikian
Ho ditolak dan disimpulkan bahwa volume penjualan tahunan salesman yang tidak
berpendidikan akademis tidak sama dengan volume penjualan tahunan salesman yang
berpendidikan akademis.
Uji Wilcoxon
Uji Wilcoxon digunakan jika besar maupun arah perbedaan diperhatikan
dalam menentukan apakah ada perbedaan nyata antara data pasangan yang diambil
dari satu sampel atau sampel yang berhubungan.
Uji Wilcoxon Dengan Sampel Kecil
Tabel 3 menunjukkan data untuk uji
tanda apakah resep baru lebih enak dari resep lama dari sebuah restoran.
Tabel 3 Data Untuk Uji Tanda
Urutan
Rasa
|
Tanda
Beda Urutan
Resep
Baru dan asli
|
||
Langganan
|
Resep
asli
|
Resep
baru
|
|
A
|
1
|
4
|
+
|
B
|
3
|
4
|
0
|
C
|
2
|
3
|
+
|
D
|
1
|
2
|
+
|
E
|
2
|
5
|
+
|
F
|
4
|
2
|
-
|
G
|
1
|
1
|
0
|
H
|
4
|
3
|
-
|
I
|
2
|
3
|
+
|
J
|
3
|
4
|
+
|
Prosedur pengujiannya adalah:
1)
Menentukan Ho dan H1
Hipotesis nol nya adalah bahwa resep baru tidak memperbaiki rasa
dibanding resep asli. Hipotesis alternatifnya adalah bahwa resep baru memperbaiki
rasa dibanding resep asli. Dalam bahasa statistika
Ho: jumlah urutan tanda positif jumlah urutan tanda
negatif
H1: jumlah urutan tanda positif > jumlah urutan tanda negatif
Tabel 4. Perhitungan Untuk Uji bertanda Wilcoxon
(1)
Langganan
|
(2)
Urutan
resep
asli
|
(3)
Urutan
resep
baru
|
(4)
Beda
|
(5)
Urutan
beda tanpa
Melihat
tanda
|
(6)
Urutan
tanda
Pos.
|
(7)
Urutan
tanda
Neg.
|
A
|
1
|
4
|
+3
|
7,5
|
7,5
|
|
B
|
3
|
3
|
0
|
diabaikan
|
||
C
|
2
|
3
|
+1
|
3
|
3
|
|
D
|
1
|
2
|
+1
|
3
|
3
|
|
E
|
2
|
5
|
+3
|
7,5
|
7,5
|
|
F
|
4
|
2
|
-2
|
6
|
6
|
|
G
|
1
|
1
|
0
|
Diabaikan
|
||
H
|
4
|
3
|
-1
|
3
|
3
|
|
I
|
2
|
3
|
+1
|
3
|
3
|
|
J
|
3
|
4
|
+1
|
3
|
3
|
|
JUMLAH
|
27
|
9
|
2)
Menentukan nilai kritis
Misal digunakan tingkat signifikansi 0,05. Karena pengujiannya searah
kanan dan n = 8, maka diperoleh nilai kritis sebesar 5.
3)
Menentukan nilai test statistik melalui tahap-tahap
sebagai berikut
a.
Menentukan besar dan tanda beda data pasangan seperti
yang ditunjukkan pada kolom ke-4
b.
Mengurutkan beda tanpa memperhatikan tanda (kolom 5);
angka 1 dirancang untuk beda yang terkecil. Jika terdapat beda yang sama maka
digunakan angka rata-rata; pada contoh ini yang memiliki beda sebesar 1 ada 5
observasi, karena itu diberi angka (1+2+3+4+5)/5=3; kemudian yang memiliki beda
dua diberi angka 6 dan karena yang memiliki beda 3 ada 2 observasi maka diberi
angka (7+8)/2 =7,5
c.
Memisahkan angka yang bertanda positif dari angka
nertanda negative (kolom 6 dan kolom 7)
d.
Langkah terakhir adalah menjumlahkan semua angka
positif dan semua angka negative. Yang lebih kecil dari nilai absolute kedua
jumlah itu dinamakan nilai statistika yang akan menjadi
dasar dalam uji Wilcoxon. Nilai statistika untuk contoh diatas adalah 9.
4)
Membuat keputusan secara statistik
Aturannya adalah: “ Jika statistik nilai kritis, maka
hipotesis nol ditolak.”Karena nilai tes statistic lebih besar dari nilai
kritis, maka Ho tidak ditolak berarti resep baru tidak memperbaiki rasa
dibanding resep asli.
Jika ukuran sampel n lebih besar dari 25, maka apat dianggap berdistribusi normal dengan
rata-rata dan simpangan baku
dan
Sehingga variabel normal standarnya dirumuskan
Kriteria keputusan pengujiannya adalah:
Ho: diterima apabila Z Z
H1: ditolak apabila Z > Z
Dari contoh diatas:
n= 8 =0,05 nilai kritis =
5
= 18
Z =
Oleh karena nilai Z (-1,26) lebih besar daripada Z=-1,96 maka Ho ditolak.
Uji ranking Spearman
Koefisien korelasi urutan Spearman (Spearman rank correlation
coefficient) mengukur kedekatan
hubungan antara dua variabel ordinal.
Besarnya nilai koefisien korelasi urutan Spearman, adalah:
Dimana d = beda urutan dalam satu pasangan
n = banyaknya pasangan
1- 1
= 1
korelasi sempurna +
0
tidak berkorelasi
-1 korelasi sempurna -
Langkah-langkah pengujian:
1.
Hipotesis statistik
Ho:
Ho: Ho:
H1:
H1: > 0 H1:
2.
Nilai Kritis ;
3.
Statistik Uji
Z
=
4.
Aturan Keputusan
Ho ditolak jika Z statistik > nilai kritis
5.
Kesimpulan
Contoh:
Sebuah perusahaan minuman ingin mengetahui hubungan antara suhu harian
dengan penjualan per hari. Karena pembukuan
yang kurang baik, perusahaan itu hanya mampu membuat urutan data tentang
penjualan di mana angka 1 dirancang untuk penjualan terbanyak, sementara suhu
tertinggi diberi angka 1.
Sampel random selama 12 hari menghasilkan data berikut:
Tabel 5
Data untuk perhitungan
Hari ke
|
Urutan
suhu
|
Urutan
penjualan
|
d
|
d
|
1
|
6
|
5
|
1
|
1
|
2
|
11
|
12
|
-1
|
1
|
3
|
4
|
2
|
2
|
4
|
4
|
7
|
7
|
0
|
0
|
5
|
1
|
4
|
-3
|
9
|
6
|
12
|
11
|
1
|
1
|
7
|
8
|
10
|
-2
|
4
|
8
|
2
|
1
|
1
|
1
|
9
|
5
|
3
|
2
|
4
|
10
|
10
|
9
|
1
|
1
|
11
|
9
|
8
|
1
|
1
|
12
|
3
|
6
|
-3
|
9
|
JUMLAH
|
36
|
berkisar antara -1 dan
1
1)
Ho : dan H1:
2)
Misalkan tingkat signifikan 5%, karena pengujian searah
kanan maka nilai kritis Z
3)
Nilai test statistik Z = 0,874 = 2,898
4)
Karena statistik Z lebih besar dari nilai kritis maka
Ho ditolak; berarti terdapat hubungan positif antara tingkat penjualan minuman
dengan suhu harian.
0 komentar:
Posting Komentar