Analisis
dan desain berorientasi objek adalah cara dalam memikirkan
suatu masalah dengan menggunakan model yang dibuat menurut konsep sekitar dunia
nyata. Dasar pembuatan adalah objek, yang merupakan kombinasi antara struktur
data dan perilaku dalam satu entitas.
Alat bantu, bahasa pemodelan yang
dapat digunakan untuk rancang bangun berorientasi-objek adalah Unified Modeling Language (UML). UML adalah bahasa yang dapat
digunakan untuk spesifikasi, visualisasi, dan dokumentasi sistem object-oriented software pada fase pengembangan (development process). UML
merupakan unifikasi dari metode Booch, OMT, dan notasi Objectory, serta ide-ide
terbaik metodologi lainnya seperti terlihat pada Gambar 1. Dengan menyatukan notasi
metode-metode objek oriented tersebut, UML
merupakan standar dasar dalam bidang analisis dan desain berorientasi-objek”
Gambar 1.
Unifikasi berbagai metode pengembangan objek kedalam UML
UML menyediakan 9 jenis diagram yang dapat
dikelompokkan berdasarkan sifatnya (statis atau dinamis). Ke-9 jenis diagram
dalam UML itu adalah:
1.
Diagram Kelas / Class Diagram
(statis)
2.
Diagram Objek / Object Diagram
(statis)
3.
Use-Case Diagram (statis)
4.
Sequence Diagram (dinamis)
5.
Collaboration Diagram (dinamis)
6.
Statechart Diagram (dinamis)
7.
Activity Diagram (dinamis)
8.
Component Diagram (statis)
9.
Deployment Diagram (statis)
Development Process adalah suatu struktur yang diterapkan pada pengembangan suatu produk
perangkat
lunak. Proses ini memiliki beberapa model yang masing-masing menjelaskan
pendekatan terhadap berbagai tugas atau aktivitas yang terjadi selama proses.
Contoh model proses pengembangan perangkat lunak antara lain adalah proses iteratif, Extreme Programming,
serta proses air terjun (waterfall).
Secara umum akivitas pengembangan
perangkat lunak terdiri dari :
1.
Requiment analysis and
definition
2.
System Design
3.
Program Design
4.
Write The Program
5.
Unit Testing
6.
Integration Testing
7.
System Testing
8.
System Delivery
Ke
delapan aktivitas tersebut disebut Software Development Process. Untuk
menjalankan aktivitas secara ideal dibutuhkan suatu tim yang terdiri dari :
1.
Analyst
2.
Designer
3.
Programmer
4.
Tester
5.
Trainer
Tahap Development Process didalam UML meliputi: Analisis Kebutuhan (Requirement
Analysis), Analisis Sistem (Analysis), Desain (Design), Implementasi (
Implementation) dan Testing.
1.
Analisis Kebutuhan: UML menggunakan Use cases
untuk menangkap kebutuhan customer/user. Melalui Use cases aktor luar yang
berinteraksi dengan sistem dimodelkan bersama dengan fungsi-fungsi yang mereka
perlukan dari system (use cases). Aktor dan use cases dihubungkan dengan suatu
relasi (relationship). Actor dan use cases ditampilkan dalam bentuk diagram
beserta dokumentasinya pada view diagram Use case. Dokumentasi use cases dalam
bentuk text diberikan secara terpisah (file) untuk memperjelas use cases.
2.
Analisis sistem: Fase analisis konsen
dengan abstraksi primer (kelas dan objek) dan mekanisme yang muncul dalam
problem domain. Kelas-kelas diidentifikasi bersama dengan relasinya satu sama lain,
dan ditampilkan pada diagram kelas. Kolaborasi antar kelas untuk mengerjakan
use case juga dijelaskan melalui model dinamik UML. Pada fase analisis ini
hanya kelas-kelas dalam problem domain yang dimodelkan, bukan kelaskelas implementasi
teknik.
3.
Desain: Pada tahap desain hasil analisis
didetailkan untuk solusi teknik. Kelas-kelas baru ditambahkan untuk menyediakan
infrastruktur teknik: user interface, penanganan database untuk menyimpan objek
kedalam database, komunikasi dengan sistem lain, interfacing dengan peralatan dalam
sistem ditambahkan.
4.
Implementasi/programming: Pada tahap
programming kelas-kelas yang dibentuk pada tahap desain dikonversi menjadi code
sesungguhnya dalam bahasa pemrograman objek-oriented melalui proses generate.
Hasil generate berupa skeleton dari program. Selanjutnya menjadi tugas programmer
untuk menyelesaikan program hasil generate. Editing yang dilakukan oleh programmer
tidak akan di dihapus (ditimpa) saat model di generate ulang.
5.
Testing: Testing terhadap sistem
software biasanya berupa tes unit, tes integrasi, tes sistem, dan tes acceptance. Tes unit adalah tes
terhadap kelas individual atau terhadap sekelompok kelas, biasanya dilakukan
oleh programmer. Tes integrasi mengintegrasikan komponen dan kelaskelas dalam
rangka verifikasi. Tes system memandang sistem sebagai kotak hitam (black box)
dalam rangka validasi bahwa system berfungsi sesuai dengan harapan end user.
Tes acceptance dilakukan oleh customer untuk verifikasi bahwa sistem sesuai
dengan kebutuhan, sama seperti tes sistem. Test unit menggunakan diagram kelas
dan spesifikasi kelas, test integrasi menggunakan diagram komponen dan diagram kolaborasi,
dan tes sistem menggunakan diagram use-case untuk melakukan validasi.
0 komentar:
Posting Komentar